Sabtu, 02 Juni 2012

2

Hari ini mawar kabur lagi dari kelas nya yang sore, perang batin didalam hatinya membuatnya tidak ingin masuk kelas lagi kali ini, Sampai sekarang pun mawar belum menemukan apa yang di cari dan apa yang harus ia lakukan dalam perang batinnya kali ini. " Mending jalan - jalan aja deh kalo kayak gini" mawar pun pergi ke suatu tempat yang sangat sejuk dan dapat menenangkan hatinya, pantai, ya mawar memang suka dengan pantai, memandang birunya laut, mendengar suara ombak, begitu tenang hatinya. " Apa yang harus aq lakukan? " lirih mawar " sudah tidak ada semangat'n tujuan hidup lagi" sebenarnya banyak sekali ide - ide dan semangat didalam diri mawar, tetapi kadang ia suka bimbang, bimbang akan keputusan yang harus ia ambil. " ingin rasanya aq pergi jauh dari sini dan memulai kehidupan yang baru," lirih mawar lagi. tak terasa air matanya menetes, dia sedih kenapa dia seperti ini sekarang, bukan seperti mawar yang dlu. Yang kuat dan penuh semangat untuk mengejar masa depannya. Harapannya pun seakan redup sekarang, mawar hanya bisa pasrah, ia butuh orang yang bisa mengembalikan semangat hidupnya lagi.

Jumat, 01 Juni 2012

1 Juni 2012

Proposal Tesis... Itu yang harus diselesaikan malam ini, dan merupakan sebuah tugas, mawar pun hanya mengambil proposal skripsinya yg dlu dengan diedit sedikit. " Setidaknya ini hanya untuk tugas dan bukan untuk sesungguhnya bukan??" fikir mawar. kali ini mawar tidak bisa lagi membagi waktunya antara pekerjaannya dan kuliah nya, kali ini dia benar-benar merasakan bagaiman susah nya perjuangan hidup. kadang mawar sempat berfikir untuk pasrah saja terhadap apa saja yang terjadi, terkadang dia lemah, dan rasanya ingin berteriak sekencang-kencangnya. lelah yang ia rasakan sekarang. Tempat untuk mengadu adalah Allah SWT, hanya DIA lah tempat mawar mencurahkan segala keluh kesahnya tentang semua yang dihadapinya, termasuk mengenai proposal tesis ini. Pacar yang selama ini dia banggakan tidak bisa menjadi tempat mencurahkan keluh kesahnya, kedua orang tuanya pun juga. Pacar, ya mawar teringat dengan pacarnya yang pintar dan pandai menarik hati orang lain. Mawar memiliki pacar yang pintar, tetapi tidak bisa untuk teman curhatnya, saat Mawar sedih pacarnya seakan tidak ingin melihatnya, saat mawar curhat dan cerita tentang masalah yang dihadapinya, pacarnya seakan-akan tidak ingin mendengarkannya. akankah hubungan seperti ini di lanjutkan? Banyak pertimbangan dan keputusan yang harus diambil mawar saat ini.